Assalamualaikum!
Hey! ho!
Siklus kehidupan itu adalah
pindah. Pernah baca bukunya Raditya Dika "Manusia setengah Salmon"? Sebernenya
gue rada-rada lupa apa isi tentang "perpindahan" yg ada di bukunya Raditya
Dika itu. Maklum, bukunya lagi dipinjem sampe sekarang belum dibalikin. Mau
nagih juga ngga enak #pukpuk. Yang mau gue ceritain disini bukan bukunya
Raditya Dika itu. Tapi, ada sedikit hubungannya.
Iya, sedikit, seupil. Tentang perpindahan. Kalo di bukunya Raditya Dika cerita tentang perpindahan rumah & hati. Gue juga melakukan perpindahan. Gue pindah kamar. Iya, penting banget pindah kamar aja diceritain..
Iya, sedikit, seupil. Tentang perpindahan. Kalo di bukunya Raditya Dika cerita tentang perpindahan rumah & hati. Gue juga melakukan perpindahan. Gue pindah kamar. Iya, penting banget pindah kamar aja diceritain..
This is the story
Beberapa hari yg lalu gue
pindah kamar. Dari kamar depan dirumah gue jadi kekamar belakang, tapi kamar
belakang itu bukan maksudnya gudang atau dapur yah. Gue juga ogah tidur bareng
kecoa & tikus. Mending gue tidur sama Andrew Garfield, tidur-tiduran aja
maksudnya.
Dikamar gue yg sebelumnya itu
debunya banyak. Bukan berarti karena gue jorok jarang bersih-bersih kamar
#membeladiri. Gue ini seminggu sekali (kalo inget) suka beres-beres kamar lho.
Iya, kalo mamah gue udah teriak-teriak bilang kamar gue kayak kapal pecah.
Sakit hati kamar sediri dibilang kayak kapal pecah, baru diberesin. Dan lagi
banyak semutnya. Masa gue naro teh manis baru 3 hari udah di semutin. Tapi walau begitu itu adalah kamar pertama gue
secara pribadi. Kalo libur, dari pagi-siang-sore-malem cuma dia yg menemani gue
dengan setia. Tidak mempertakut tetapi menjaga kenyamanan tidurnisasi dari hibernasi
gue. Dia tidak oven terhadap sembarang orang tapi tidak mengkudeta gue juga. Ngga
peduli mau gue ngerapihinnya jarang-jarang sekalipun.
Dan sekarang waktu gue ketik
postingan kali ini gue dikamar baru! Yeay! Asek-asek hoy! Suasana baru bikin
lebih fresh kayak buah seger dari dalem freezer disupermarket. Mateb, gue
laper.
Pada akhirnya kita akan meninggalkan
atau ditinggalkan oleh sesuatu yang paling dekat dengan kita, benda, ruangan,
pekerjaan, jabatan, usia, seseorang yang kita sayang, seseorang yg menyanyangi
kita atau apapun itu. Semua akan lekang oleh waktu, karena ngga ada yang abadi.
Setiap hal mempunyain waktu expired nya masing-masing. Hargai setiap waktu
bersamanya, nikmati saat-saat yang mungkin ngga bakal ditemukan jika dengan
yang lain, dan bersyukur pada Allah karena semua akan berakhir dan indah pada
waktunya.
Entah kenapa ujungnya jadi
gini. Udah terlanjur ditulis, ya sudah.
See ya!
Bye,
Wassalam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar