Powered By Blogger

Minggu, 25 Maret 2018

Model Pembelajaran Discovery


a. Pengertian 

      Pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai model pembelajaran inkuiri. Discovery merupakan bagian dari inquiry, atau inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Model pembelajaran discovery learning menurut Alma dkk (2010, hlm. 59) yang juga disebut sebagai pendekatan inkuiri bertitik tolak pada suatu keyakinan dalam rangka perkembangan murid secara independen. Model ini membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah. Hal ini sejalan juga dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas seperti yang terdapat pada kutipan berikut.
Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it himself” (Lefancois dalam Emetembun, 1986, hlm. 103 dalam Depdikbud 2014).
      Selanjutnya Depdikbud (2014, hlm. 14) juga menyebutkan bahwa Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inkuiri). Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. 
      Perbedaannya discovery dengan inkuiri ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.


b. Teori yang Mendukung


     Teori belajar Bruner ialah belajar penemuan atau discovery learning. Belajar penemuan dari Jerome Bruner adalah model pengajaran yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip konstruktivis. Di dalam discovery learning siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri. Guru mendorong dan memotivasi siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatian yang memungkinkan mereka untuk menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk mereka sendiri. Pembelajaran ini dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa.
     Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dam mengenal dengan baik adalanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Menurut Jerome Bruner (dalam Ratumanan, 2002: 47), belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yakni:
  1. Memperoleh informasi baru. Informasi baru merupakan perluasan dari informasi sebelumnya yang dimiliki seseorang. Atau informasi tersebut dapat bersifat sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan informasi sebelumnya yang dimiliki seseorang.
  2. Transformasi informasi. Transformasi informasi/pengetahuan menyangkut cara kita memperlakukan pengetahuan. Informasi yang diperoleh, kemudian dianalisis, diubah atau ditransformasikan ke dalam yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas.
  3. Evaluasi. Evaluasi merupakan proses menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Proses ini dilakukan dengan menilai apakah cara kita memperlakukan pengetahuan tersebut cocok atau sesuai dengan prosedur yang ada. Juga sejauh manakah pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk memahami gejala-gejala lainnya.

c. Langkah-langkah Pembelajaran

     Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran discovery secara singkat antara lain:
  • Identifikasi kebutuhan siswa
  • Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan
  • Seleksi bahan, problema, tugas-tugas
  • Membantu dan memperjelas tugas masalah yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa
  • Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan
  • Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
  • Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa
  • Memimpin analisis sendiri (self-analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah
  • Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa
  • Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya

d. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan
Kekurangan
  • Membantu murid mengembangkan memperbanyak kesiapan, serta pengusaan keterampilan dalam proses kognitif pengenalan murid
  • Murid memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat kokoh mendalam tertinggal dalam jiwa murid tersebut
  • Dapat meningkatkan kegairahan belajar murid
  • Teknik ini dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk dapat berkembang dan maju sesuai dengan kemampuanya masing-masing
  • Mampu mengarahkan cara murid belajar sehingga memiliki motivasi belajar yang sangat kuat dan giat
  • Membantu murid untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri
  • Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini siswa harus berani dan berkeinginan dan mengetahui keadaan sekitar dengan baik
  • Bila kelas terlalu besar penggunaan tehnik ini akan kurang berhasil
  • Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan
  • Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingka proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa
  • Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir kreatif



e. Penelitian Terkait     
        Menurut penelitian yang dilakukan Eni Arinawati dkk mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar” dapat disimpulkan bahwa dapat terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar matematika. Ada perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar matematika. Tidak terdapat interaksi model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.


f. Video Pembelajaran


Sumber :

Azhar, Muhammad. 1991. Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional

Suryosubroto. 2002. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery. On Line

https://www.duniapembelajaran.com/2015/09/metode-pembelajaran-discovery-penemuan.html

1 komentar:

  1. Wynn Hotel Las Vegas & Casino - Mapyro
    Wynn Hotel Las Vegas & Casino. 3131 South 김해 출장마사지 Las Vegas Blvd. 원주 출장안마 Address: 안양 출장마사지 3131 S. Las Vegas Blvd. Phone: 제천 출장샵 702.770.7711. Website: www.wynnlasvegas.com. 사천 출장샵

    BalasHapus