a.
Pengertian
Pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai model
pembelajaran inkuiri. Discovery merupakan bagian dari inquiry, atau
inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam.
Model pembelajaran discovery learning menurut Alma dkk (2010,
hlm. 59) yang juga disebut sebagai pendekatan inkuiri bertitik tolak pada suatu
keyakinan dalam rangka perkembangan murid secara independen. Model ini
membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah. Hal ini sejalan
juga dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam
belajar di kelas seperti yang terdapat pada kutipan berikut.
“Discovery
Learning can be defined as the learning that takes place when the student is
not presented with subject matter in the final form, but rather is required to
organize it himself” (Lefancois dalam Emetembun, 1986, hlm. 103 dalam
Depdikbud 2014).
Selanjutnya Depdikbud (2014, hlm. 14) juga menyebutkan bahwa Discovery
Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inkuiri). Tidak
ada perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery
Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui.
Perbedaannya discovery dengan inkuiri ialah bahwa pada discovery masalah
yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru,
sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus
mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan
di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
b.
Teori yang Mendukung
Teori belajar Bruner ialah belajar penemuan atau discovery learning.
Belajar penemuan dari Jerome Bruner adalah model pengajaran yang dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip konstruktivis. Di dalam discovery learning siswa
didorong untuk belajar sendiri secara mandiri. Guru mendorong dan memotivasi
siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatian yang memungkinkan
mereka untuk menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk
mereka sendiri. Pembelajaran ini dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa.
Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa
dam mengenal dengan baik adalanya perbedaan kemampuan. Untuk
meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan eksplorasi,
penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan
yang sudah diketahui. Menurut Jerome Bruner (dalam Ratumanan, 2002: 47),
belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yakni:
- Memperoleh
informasi baru. Informasi baru merupakan perluasan dari informasi
sebelumnya yang dimiliki seseorang. Atau informasi tersebut dapat bersifat
sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan informasi sebelumnya yang
dimiliki seseorang.
- Transformasi
informasi. Transformasi informasi/pengetahuan menyangkut cara kita
memperlakukan pengetahuan. Informasi yang diperoleh, kemudian dianalisis,
diubah atau ditransformasikan ke dalam yang lebih abstrak atau konseptual
agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas.
- Evaluasi.
Evaluasi merupakan proses menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Proses ini dilakukan dengan menilai apakah cara kita memperlakukan
pengetahuan tersebut cocok atau sesuai dengan prosedur yang ada. Juga
sejauh manakah pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk memahami
gejala-gejala lainnya.
c.
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran discovery secara
singkat antara lain:
- Identifikasi
kebutuhan siswa
- Seleksi
pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi
pengetahuan
- Seleksi
bahan, problema, tugas-tugas
- Membantu
dan memperjelas tugas masalah yang dihadapi siswa serta peranan
masing-masing siswa
- Mempersiapkan
kelas dan alat-alat yang diperlukan
- Mengecek
pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
- Memberi
kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
- Membantu
siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa
- Memimpin
analisis sendiri (self-analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan
dan mengidentifikasi masalah
- Merangsang
terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa
- Membantu
siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya
d.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
|
Menurut
penelitian yang dilakukan Eni Arinawati dkk mengenai “Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar” dapat
disimpulkan bahwa dapat terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran Discovery
Learning terhadap hasil belajar matematika. Ada perbedaan pengaruh motivasi
belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar matematika. Tidak terdapat
interaksi model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika.
Azhar, Muhammad. 1991. Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Suryosubroto. 2002. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery. On Line
https://www.duniapembelajaran.com/2015/09/metode-pembelajaran-discovery-penemuan.html
Wynn Hotel Las Vegas & Casino - Mapyro
BalasHapusWynn Hotel Las Vegas & Casino. 3131 South 김해 출장마사지 Las Vegas Blvd. 원주 출장안마 Address: 안양 출장마사지 3131 S. Las Vegas Blvd. Phone: 제천 출장샵 702.770.7711. Website: www.wynnlasvegas.com. 사천 출장샵