Hahay!!
Assalamualaikum semuanya!!
Beberapa hari yang lalu baru aja kita melewatkan moment
penting bagi bangsa kita yang tercinta ini. Yap, hari kemerdekaan, 17 Agustus!
*nyanyi lagu Hari Merdeka*
sumber: adsentra.com |
Gak kerasa yah udah 68 tahun aja bangsa kita katanya
merdeka, Alhamdulillah.
Padahal rasanya gue baru 16 tahun. tapi bangsa kita
udah
68 tahun. Lama yah. Kalo manusia sih kira-kira udah punya
cucu. Tinggal santai-santai isi waktu “tua”.
68 tahun Indonesia merdeka, apa sih yang udah kamu kasih
buat Indonesia? Belum ada? Waduh, parah. Sama kayak gue. Engga tau kenapa yah,
tiba-tiba jadi mikir, 68 tahun Indonesia ada, 16 tahun gue hidup, 16 tahun gue
tinggal disitu, “gue pake tanahnya, gue minum airnya, masa sih gue gak ada
terimakasihnya?” –Ian, 5cm. tangga 17
agustus tahun ini, 2013 jam 9 malam, baru aja film itu ditanyangin perdana di
TV, dan itu untuk ke 3x nya gue nonton. Tapi, kutipan ‘ian’ itu baru terasa
‘bener-juga-yah’-nya. Agak telat sih, ah tapi dari pada engga.
Negara tercinta ini
udah kasih banyak ke kita. Tapi, kita apa? Cuman ‘ngomel-ngomel’ sok ngerti
tentang pemerintah yang korupsi, kayak gue tadi :P? Sok-sok peduli sama
kebudayaan pas udah di klaim tetangga? Noton Timnas tanding lawan Arsenal dan
‘ngomel-ngomel’ bilang pemainnya inilah, itulah, harusnya shoot kesana lah,
kesinilah? ‘ngomel-ngomel’ jalanan yang macet? bilang Indonesia yang kotor
dengan sampah yang berserakan? Dan lain sebagainya.
Pas kepikiran itu, gue jadi malu. Kebanyakan nuntut tapi gak
mau dituntut. Nuntut pengen jalan jadi lancar, tapi masih sering ngelanggar
pelaturan lalu lintas. ‘ngomel-ngomel’ kebudayaan yang diklaim, padahal baru
tau kalo kebudayaan yang diklaim itu ternyata kebundayaan bangsa sendiri. Pengen Indonesia jadi bersih kayak
Negara-negara lainnya tapi masih mikir kalo setiap tempat itu tempat sampah,
jadi bisa buang dimana aja. ‘ngomel-ngomel’ kekalahan timnas padahal sendirinya
ikut pertandingan futlas classmeeting disekolah
aja kalah. Oke, itu gue sendiri.
‘ngomel-ngomel’ uang Negara yang dikorup, padahal bayar pajak aja telat,
kadang tepat waktu juga karena takut kena denda. Dan lain sebagainnya juga.
Kalo dipikir payah yah kita ini, mintanya segunung,
ngasihnya se-upil. Tapi, kata terlambat belum tiba. Kita masih punya
kesempatan. Yap, kesempatan untuk memberi pada Negara. Memberi apa? Member i beban? Udah cukup kayaknya beban
Negara kita ini.
Mulai dari hal kecil aja kali yah. Kayak, tepat bayar pajak.
Lebih cinta kebudayaan sendiri daripada kebudayaan asing yang sebenernya
kebayakan gak sesuai. Jaga kebersihan, buang sampah ya ditempatnya, bukan
dimana-mana. Iya, mulai dari diri sendiri baru keorang lain. “Spread positive
thing start from our own self”. Doain gue juga yah, semoga gue bisa ‘memberi’
untuk bangsa ini, gak Cuma minta dan nuntut ini itu. Paling engga, menurut gue
untuk melakukan perubahan hal yang pertama kita lakukan adalah intropeksi diri
sendiri. Cari yang mana yang mesti dirubah,
dan yang mana yang mesti dipertahanin dan dikembangkan, jangan sampe
kebalik.
Oh iya, hampir lupa, harapan gue buat bangsa ini ngga usah
muluk-muluk, semoga rakyatnya (termasuk gue) ngga banyak nuntut tanpa mau
dituntut.
Kayak orang pacaran, kalo mau nuntut pacarnya setia ya kita
harus dituntut untuk setia juga dong. Pokoknya hak dan kewajiban harus
seimbang. Laksanain kewajiban dulu, baru nuntut hak lo. Jangan sampe
kebalikannya. Betul? Betul aja, lah.
Okelah, karena biasanya penutup itu doa. Mari kita berdoa……
“Ya Allah (Tuhan), jadikan lah kami orang yang lebih baik
dari kami yang sekarang, agar menjadikan Negara kami yang sekarang menjadi
lebih baik pula”
Amin.
Terimakasih sudah baca sampe abis.
Wassalam! Merdeka!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar